Halaman

Selasa, 23 Oktober 2012

Dia Yang Tak Akan Pernah Datang Lagi


Lagi. Aku terdampar di ruang kehampaan. Lelaki yang sebenarnya masih kuharapkan, tak kunjung datang juga. Lagi-lagi lelaki ini menganggap enteng semua masalah kita yang ritmenya terus berulang, berkali-kali.

Dan disinilah aku berada sekarang, dalam sebuah ironi. Keriuhan ada di sekitarku, tapi aku merasakan sepi. Aku melihat para pengendara lalu lalang di jalan raya, berlomba untuk segera sampai di tempat peraduan mereka. Mereka seakan tak mau kehilangan sedetik pun waktu berharga. Tetapi aku justru semakin statis dalam dunia yang semakin dinamis. Ketika semua orang berlari untuk mencapai tujuan mereka, aku justru makin memperlambat langkahku. Ketika mereka berjalan karena ingin beristirahat sejenak, aku justru memilih berhenti dan kemudian lumpuh, kali ini aku tak kuat untuk melanjutkan perjalanan lagi. Aku terlalu takut untuk memikirkan sakit hati apa lagi yang akan kurasakan setelah ini.

Aku masih berharap akan kedatangan lelaki ini. Satu sisi hatiku masih menyimpan harapan dia akan hadir untukku, tapi di sisi lain aku memilih menyerah saja. Lagi-lagi aku takut untuk banyak menaruh harapan padanya. Karena aku tau dia akan mengecewakanku lagi, untuk sekian kalinya. Aku yakin, dia pasti tahu betul, segigih apapun penjelasan yang akan dia berikan padaku, tak akan mengubah keputusanku kali ini.
Aku menyayangi lelaki ini. Pun kita memiliki perbedaan mendasar. Sampai sejauh ini, aku mencoba bertahan dan tetap berusaha. Sampai pada akhirnya, aku sadar dia tak lagi mau berusaha dan tak mau bertahan. Lalu bagaimana bisa aku berusaha sendirian?. Jika dia tak mau lagi, untuk siapa aku berusaha sekeras ini?.

Mungkin ini keputusan paling berat yang harus aku ambil sepanjang aku menjalani hari-hariku bersama lelaki ini. Akhirnya, aku benar-benar memilih untuk pergi dari kehidupannya. Aku takut akan lebih lama lagi menjadi pengganggu dalam hidupnya. Dia bahkan tak lagi mencoba mencariku, dia pun berhenti.

Dan kini, saatnya aku yang berhenti. Mengubur kenangan bersama lelaki ini perlahan..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar